Selasa, 19 Oktober 2010

purnama yang kutunggu

purnamaa oooh purnama...

berapa kali lagi harus kulihat indahmu hingga kurasa bahagiaku kembali?
berapa banyak lagi sinar yang harus aku tunggu dari dirimu hingga semua itu kembali seperti sedia kala

seperti hari-hari dimana bahagiaku itu nyata,
bukan ku tak bahagia saat inii..tapi kebahagiaanku belum sempurna sebelum sinarmu kulalui

purnama oh purnama..
cahayamu terang, sinarmu indah memancarkan sinar kehangatan seorang kasih..
namun purnama, karnamu aku harus menyuplai rasa sabar dan ketabahan yang kuakuii sulit kupenuhi

purnama, berikan aku kepastian harus berapa lama lagi kutunggu dirimu
menunggumu untuk berlalu..

purnama berjanjiah padaku, bukan untuknya

aku mohon..

Senin, 04 Oktober 2010

sinar itu

senang..menggelitik diantara perih yang menyayat sinar bola mata seorang wanita,

ia bahagia dan teramat bahagia karna menemukan kembali hasrat cinta yang pernah sirna dihantam gelombang

mentaripun kembali bersinar pertanda gelombang badai telah berlalu, dan kini kembali menenangkan jiwanya itu

sang wanitapun tersenyum, serabut saraf bahagia menjalar dengan cepat, secepat berkas cahaya mentari yang kembali menghangatkan jiwanya

kini ia tersadar, tak ada lagi yang mampu membahagiakan dirinya selain seberkas cahaya mentari yang terpancar dari sepasang bola mata pria yang telah ia kenal 4 tahun silam

dan kini ia yakin melangkahkan kaki menuju sinar mentari itu, hingga mentari terus bersinar sepanjang hidupnya walau badai dan gelombang kelak kan kembali menghadang

dengan cinta, fondasi itu dibuat :)

Jumat, 01 Oktober 2010

tamu itu

apa yang akan kamu lakukan ketika gulma gulma tumbuh di halaman rumahmu, yang kemudian raganya akan menutup sinar mentari yang dapat membuat tanamanku tumbuh subur?

apa yang akan kamu lakukan ketika rumahmu dikunjungi tamu yang sesungguhnya kamu tidak pernah mengharapkan ia datang. tapi kedatangannya diyakini mampu mengusir hama, mengusir penyakit yang pernah hinggap dirumah kesayanganmu, tempat tinggalmu, tempat kau bernaung..

aku tak tahu yang mana yang sebaiknya aku lakukan.. aku tak tahu adakah yang dapat ku perbuat untuk membuat tamu itu segera beranjak dari ruang tamuku..

tentu saja bukan dengan kebencian aku ganggu tamu itu agar segera pergi, tentu saja bukan dengan amarah kuhadapi tamu ini.. tapi dengan kelembutan dan kasihsayang juga santun yang kuberikan sehingga pemilik rumahku tetap bersamaku dan tak beranjak pergi bersamanya..

karna ia tetaplah tamu yang seharusnya kembali kerumahnya.. bukan bersemayam dirumahku

penantian

rasanya ingin kututup mata ini, telinga ini serta hati ini sejenak selama bulan berputar hingga tiga purnama terlalui.. rasanya ingin sekalii ku pergi meninggalkan rembulan untuk kemudian bermain dengan mentari..sebab ia selalu dapat menghangatkanku..

ingin rasanya aku mencegahmu melangkah menuju petak itu walau aku tau kau kan kembali
tapi apa kuasaku, apa dayaku menahan dirimu

aku hanyalah wanita yang ditakdirkan untuk mengalah pada kaummu, seperti tahun tahun sebelumnya yang kuserahkan kuasaku padamu

aku menanti, menanti kamu pulang menanti purnama ketiga akan cepat bersinar dan berlalu hingga kutau saat itu tak akan lagi ada petak yang lain yang mungkin dapat mengganggu langkahku

tapi, akankah itu terjadi? akankah itu kembali?

walau hatiku menaruh keyakinan pada itu..tapi ini adalah hidup yang takkan pernah kita tahu misteri apa yang kan terjadi

yaa semua itu misteri

sebuah do'a

wahai yang maha memiliki hati ini..
ampunilah kesalahanku dimasa lalu, singkirkanlah semua hal yang dapat menjauhkanku dariMu ya Rabb

ya Malik, aku memohon pada ketetapan hati, pada siapa aku kan berlabuh
ya Tuhanku jikalau kau ijinkan, biarkan hati ini berdiam padanya lalu tumbuh dan memberikan kehangatan juga kebahagian untuk menghapus segala lukanya

ya Allah, berilah satu kesempatan lagi untuuku, untuk membuatnya kembali tersenyum, untuk membuatnya kembali hangat..
jika satu kali tak mampu, maukah kau membuatnya menjadi dua, tiga atau ratusan kali..

itulah do'aku wahai pemilik semesta, aku memohon ridho dariMu ya Rabbal alamiin..

bahagiamu bahagiaku

ingin rasanya aku membelah dada ini,
lantas mengambil folder-folder yang ada di dalam hati dan membersihkannya hingga folder lama itu hilang atau bahkan tidak pernah ada jika aku tau semua itu kembali membuatmu luka

bibirku tersenyum, tapi hatiku meringis mengingat matamu tak seterang bulan purnama yang lalu..ketika itu penuh dengan kebahagiaan yang datang darimu yang setelah sekian lama aku tunggu

sekarang bibir inipun tersimpul datar, kemudian hati ini seringkali berdegup kencang ketika ku ingat langkahku telah membuatmu menaruh genderang.. ahh semua salahku

tapi jika itu kebahagiaan bagimu..maka akan menjadi kebahagiaan pula bagiku.. bagiku senyummu dan maafmu akan menjadi kebahagiaan abadi yang sungguh berharga

itu sungguh